7+ Kuliner Wajib Coba Haji Umroh Mekkah Madinah Halal

Perjalanan suci Haji dan Umroh adalah impian setiap Muslim, sebuah momen istimewa untuk menunaikan rukun Islam sekaligus merasakan atmosfer spiritual yang mendalam di Tanah Suci, Mekkah dan Madinah. Bagi jamaah dari berbagai daerah, termasuk dari Bandung yang dikenal dengan julukan kota kembang, ibadah ini bukan hanya tentang ritual semata, tetapi juga kesempatan langka untuk meresapi kekayaan budaya dan sejarah di tempat kelahiran Islam ini.

Baca juga: Tips Lengkap Persiapan Haji Umroh Bandung Optimal

Salah satu cara terbaik untuk merasakan kekayaan budaya tersebut adalah melalui kuliner. Citarasa khas Arab Saudi sangat kaya akan rempah dan memiliki teknik memasak yang unik, memberikan pengalaman rasa yang berbeda dari hidangan di tanah air. Mencicipi makanan lokal saat berada di Mekkah dan Madinah dapat menjadi pelengkap yang menyenangkan dalam mengenal lebih dekat tradisi dan gaya hidup masyarakat setempat, menambahkan dimensi petualangan rasa yang autentik di tengah kekhusyukan ibadah.

Selain makanan yang telah disediakan oleh penyelenggara perjalanan, jamaah Haji dan Umroh memiliki kesempatan untuk menjelajahi kuliner lokal di waktu senggang. Tentu saja, fokus utama tetap pada ibadah. Namun, di sela-sela waktu luang, seperti setelah menyelesaikan rangkaian thawaf, sa’i, ziarah, atau ibadah lainnya, menikmati hidangan khas bisa menjadi cara melepas penat dan memperkaya pengalaman. Informasi mengenai kuliner halal di Mekkah dan Madinah menjadi sangat penting bagi jamaah untuk memastikan setiap asupan sesuai dengan syariat.

Artikel ini hadir sebagai panduan komprehensif bagi jamaah Haji dan Umroh, khususnya yang berasal dari Bandung, yang ingin mengeksplorasi kekayaan kuliner Arab Saudi. Kami akan merekomendasikan beberapa hidangan dan minuman ikonik yang patut Anda coba, menjelaskan karakteristiknya, serta memberikan tips praktis mengenai tempat terbaik untuk menemukannya. Tujuannya agar pengalaman kuliner Anda selama di Tanah Suci menjadi lebih mudah, berkesan, dan autentik.

Rekomendasi Kuliner Khas Arab Saudi Wajib Coba

Saat kaki menginjak Tanah Suci, indra penciuman akan langsung disambut aroma rempah yang semerbak dari berbagai penjuru. Kuliner Arab Saudi memang terkenal dengan penggunaan rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis, kunyik, jintan, dan lada hitam yang menciptakan cita rasa kompleks dan menghangatkan. Berikut adalah beberapa hidangan khas yang sayang jika dilewatkan:

1. Nasi Mandi, Nasi Kabsa, dan Nasi Biryani

Ketiga hidangan nasi ini adalah primadona di meja makan keluarga Arab Saudi dan sering disajikan sebagai hidangan utama, terutama saat acara khusus. Meskipun sekilas mirip karena menggunakan nasi berbumbu dan daging (umumnya kambing atau ayam), cara masak dan komposisi rempahnya berbeda, menghasilkan cita rasa yang unik pada masing-masing.

  • Nasi Mandi: Nasi Mandi dimasak dengan metode unik. Daging (kambing atau ayam) yang telah dimarinasi bumbu rempah digantung di atas periuk berisi nasi yang dimasak dengan kaldu daging dan rempah. Periuk kemudian ditutup rapat dan dipanggang dalam tungku atau oven khusus. Hasilnya adalah nasi yang sangat pulen, harum aroma uap daging dan rempah, serta daging yang luar biasa empuk, juicy, dan sedikit beraroma asap. Biasanya disajikan dengan saus salsa tomat dan salad. Cita rasanya cenderung lebih ringan, menonjolkan aroma rempah dan kelembutan daging.
  • Nasi Kabsa: Dianggap sebagai hidangan nasional Arab Saudi, Nasi Kabsa sangat populer. Nasi basmati dimasak bersama daging (kambing, ayam, sapi, bahkan unta), tomat, pasta tomat, dan campuran rempah kabsa yang kaya (termasuk kapulaga, kunyit, cengkeh, lada hitam, ketumbar, jintan, dan buah kering seperti kismis atau aprikot). Daging bisa dimasak bersama nasi atau dipanggang terpisah setelah direbus. Rasanya lebih kaya rempah dan sedikit manis berkat tomat dan buah kering.
  • Nasi Biryani: Meskipun asalnya dari India dan Pakistan, Nasi Biryani Arab juga sangat populer di Arab Saudi, dibawa oleh para imigran dan pedagang. Versi Arab biasanya menggunakan rempah yang sedikit berbeda, terkadang lebih ringan namun tetap kaya aroma. Nasi dimasak berlapis dengan daging yang telah dibumbui pekat, lalu dikukus. Ciri khasnya adalah aroma safron yang kuat dan nasi yang seringkali berwarna-warni. Rasanya sangat kaya dan beraroma.

Mencari Nasi Mandi, Kabsa, atau Biryani Arab saat Haji atau Umroh sangat mudah. Banyak restoran, mulai dari yang sederhana hingga mewah, menyajikan hidangan ini. Carilah restoran lokal yang ramai pengunjung, biasanya berlokasi di area komersial atau dekat penginapan. Banyak juga tempat makan yang menawarkan porsi besar, ideal untuk disantap bersama rombongan. Untuk memastikan kehalalan, sebagian besar makanan yang disajikan di Arab Saudi sudah terjamin halal, namun Anda bisa menanyakan langsung jika ragu.

Sebagai tambahan tips, tempat makan yang ramai oleh penduduk lokal biasanya menjadi indikator kelezatan dan popularitas. Jangan ragu juga meminta rekomendasi dari muthawif atau sesama jamaah yang lebih berpengalaman.

2. Shawarma dan Falafel

Jika Anda mencari pilihan makanan ringan yang mengenyangkan atau camilan cepat, Shawarma dan Falafel adalah jawabannya. Keduanya sangat populer, mudah ditemukan, dan merupakan pilihan yang lezat serta terjangkau.

  • Shawarma: Shawarma adalah hidangan daging panggang yang diiris tipis dari tusuk berputar vertikal, mirip dengan kebab atau gyro. Daging yang digunakan bisa ayam, sapi, atau kambing. Irisan daging gurih ini disajikan dalam roti pipih (seperti pita) bersama sayuran segar (tomat, selada, bawang), acar, dan saus seperti tahini atau saus bawang putih. Rasanya gurih, kaya rempah, dan sangat memuaskan sebagai makan siang cepat atau camilan sore.
  • Falafel: Falafel adalah bola-bola atau patty goreng yang terbuat dari kacang arab (chickpeas) atau kacang fava yang dihaluskan, dicampur rempah dan herba seperti peterseli dan jintan. Biasanya disajikan dalam roti pita sebagai sandwich, lengkap dengan sayuran, acar, dan saus tahini atau yogurt. Ini adalah pilihan vegetarian yang lezat dan mengenyangkan. Teksturnya renyah di luar, lembut di dalam, dengan rasa rempah yang hangat.

Shawarma dan Falafel tersebar luas di seluruh Mekkah dan Madinah. Kios-kios penjual shawarma mudah ditemukan di pinggir jalan, pasar, dan area sekitar masjid. Harganya sangat terjangkau, menjadikannya pilihan tepat untuk makan enak dan murah. Mencicipi langsung dari kios pinggir jalan menawarkan pengalaman kuliner yang autentik, di mana Anda bisa menyaksikan proses pembuatannya. Pastikan memilih kios yang tampak bersih dan memiliki banyak pembeli.

Keduanya juga sering tersedia di restoran, baik sebagai menu utama maupun pendamping. Bagi jamaah yang ingin variasi selain hidangan nasi berat, Shawarma dan Falafel adalah alternatif yang sangat direkomendasikan sebagai jajanan khas.

3. Kurma dan Buah Kering

Mengunjungi Arab Saudi tanpa mencicipi kurma segar atau berbagai jenis buah kering rasanya kurang lengkap. Arab Saudi, terutama wilayah Madinah, terkenal sebagai salah satu penghasil kurma terbaik di dunia. Kurma bukan hanya camilan, tetapi juga memiliki makna budaya dan religius yang mendalam.

Baca juga: Oleh-oleh Khas Haji Umroh Wajib Bawa Pulang Jamaah Bandung

  • Kurma: Ada ratusan varietas kurma dengan rasa, tekstur, dan tingkat kemanisan berbeda. Beberapa jenis yang populer antara lain Kurma Ajwa (kurma nabi, dikenal manfaatnya), Kurma Medjool (besar, lembut, sangat manis), Kurma Sukkari (manis seperti gula, tekstur lembut), dan Kurma Safawi (hitam pekat, manis). Kurma segar biasanya memiliki tekstur lebih kenyal dan rasa lebih murni dibanding kurma kering.
  • Buah Kering Lainnya: Selain kurma, pasar di Arab Saudi juga menjual aprikot kering, ara kering, kismis, dan aneka kacang-kacangan seperti pistachio, almond, dan mede. Buah kering ini adalah camilan sehat dan sumber energi yang baik.

Kurma dan buah kering dapat ditemukan di mana saja: pasar tradisional, toko di sekitar masjid, supermarket, hingga penjual keliling. Pasar kurma di Madinah, terutama dekat Masjid Nabawi, adalah tempat ideal untuk menemukan beragam jenis kurma segar dan kering dengan harga bervariasi. Jangan ragu untuk mencicipi sebelum membeli. Membeli kurma juga menjadi tradisi oleh-oleh bagi jamaah.

Selain dinikmati langsung, kurma juga digunakan dalam hidangan penutup dan minuman. Kurma adalah sumber energi alami yang sempurna untuk disantap di sela-sela ibadah yang padat. Kehalalan kurma di Mekkah dan Madinah sudah pasti terjamin, karena merupakan produk lokal yang umum.

4. Luqaimat dan Hidangan Penutup Manis Lainnya

Setelah menikmati hidangan utama yang gurih, hidangan penutup manis khas Arab Saudi siap memanjakan lidah. Salah satu yang paling ikonik adalah Luqaimat.

  • Luqaimat: Luqaimat (atau disebut juga Lugaimat/Lokma) adalah bola-bola adonan goreng yang renyah di luar dan lembut di dalam, lalu disiram sirup gula atau madu. Rasanya manis legit dan teksturnya sangat renyah. Ini adalah jajanan populer, sering dijual di kios pinggir jalan, terutama saat bulan Ramadhan atau perayaan.
  • Kunafa: Kunafa (atau Kanafa) adalah hidangan penutup dari adonan mie tipis (kataifi) atau semolina, diisi keju leleh (biasanya keju Nabulsi/akkawi) atau krim, dipanggang hingga keemasan, dan disiram sirup gula beraroma air mawar/jeruk. Disajikan hangat, Kunafa memadukan tekstur renyah dengan keju yang mulur dan rasa manis yang intens.
  • Basbousa: Basbousa adalah kue semolina manis yang direndam sirup gula. Teksturnya agak kasar namun lembap, dengan rasa manis khas semolina. Terkadang diberi topping almond atau kelapa.

Hidangan manis ini bisa ditemukan di toko kue, kafe, atau restoran. Luqaimat sering dijumpai di kios jajanan pinggir jalan. Kunafa dan Basbousa lebih umum di toko kue atau restoran yang lebih besar. Mencicipi hidangan penutup ini bisa menjadi pengalaman manis setelah seharian beribadah.

Perhatikan harga makanan Mekkah dan Madinah untuk jajanan dan kue; biasanya dijual per potong atau per kotak. Kehalalannya terjamin, karena bahan-bahan yang digunakan umumnya sesuai syariat Islam.

5. Qahwa (Kopi Arab) dan Minuman Lokal Lainnya

Minuman juga merupakan bagian penting dari pengalaman kuliner di Arab Saudi. Yang paling ikonik adalah Qahwa.

  • Qahwa (Kopi Arab): Berbeda dengan kopi pada umumnya, Qahwa dibuat dari biji kopi yang dipanggang ringan, dicampur cukup banyak kapulaga (cardamom), dan kadang rempah lain. Disajikan tanpa gula dalam cangkir kecil (finjan). Rasanya ringan, sedikit pahit kopi, sangat beraroma kapulaga, dan menghangatkan. Minum Qahwa adalah simbol keramahan Arab, sering disajikan bersama kurma untuk tamu.
  • Sobia: Sobia adalah minuman fermentasi tradisional yang populer, terutama di wilayah Hijaz (Mekkah-Madinah), dan sangat diminati saat Ramadhan. Terbuat dari roti gandum atau barley fermentasi, dicampur air, gula, dan kadang rempah. Rasanya sedikit asam, manis, dan menyegarkan. Perlu diperhatikan bahwa karena fermentasi, Sobia mengandung sedikit alkohol (biasanya di bawah 0.5%, dianggap halal oleh banyak ulama jika tidak memabukkan), namun sebagian mungkin menghindarinya.
  • Jallab: Jallab adalah minuman manis dari sirup kurma, anggur, atau molase, dicampur air dan disajikan dingin dengan es, kacang pinus, dan kismis. Sangat menyegarkan di cuaca panas.
  • Laban: Laban adalah minuman yogurt atau susu asam yang dingin dan menyegarkan, mirip yogurt drink tawar. Pilihan sehat untuk meredakan dahaga.

Qahwa disajikan hampir di setiap tempat. Sobia sering dijual di warung atau kios kecil di pasar, terutama dekat Masjid Nabawi. Jallab dan Laban mudah ditemukan di restoran atau supermarket. Mencicipi Qahwa memberikan pengalaman budaya yang otentik.

Pilihlah minuman sesuai selera. Qahwa cocok bagi penyuka aroma rempah. Sobia menawarkan rasa unik dan menyegarkan, namun perhatikan bagi yang sensitif. Minuman ini adalah bagian dari kekayaan kuliner khas Mekkah Madinah.

6. Mutabbaq

Mutabbaq adalah sejenis martabak tipis goreng yang populer di Arab Saudi dan negara Arab lain. Namanya berarti ‘dilipat’, merujuk cara pembuatannya.

  • Deskripsi: Mutabbaq dibuat dari adonan tipis yang diregangkan, diisi daging cincang (sapi/kambing) berbumbu rempah, bawang, telur, dan kadang sayuran. Ada juga mutabbaq manis dengan isian pisang, keju, atau kacang dan gula. Adonan diisi lalu dilipat persegi dan digoreng hingga renyah keemasan.
  • Rasa: Mutabbaq daging gurih, sedikit pedas (jika ada lada), kaya rempah. Teksturnya renyah luar, lembut dalam. Mutabbaq manis dominan rasa manis.
  • Tempat Menemukan: Mutabbaq adalah jajanan khas yang sangat mudah ditemukan di kios pinggir jalan, pasar, dan restoran sederhana, terutama di area sentral Mekkah dan Madinah. Penjual sering menyiapkan di depan pembeli, menarik untuk dilihat.

Mutabbaq bisa jadi camilan mengenyangkan atau makanan ringan. Harganya relatif terjangkau. Porsinya bervariasi. Pilihan yang baik jika ingin yang gurih dan renyah.

Pilih penjual yang menjaga kebersihan. Mutabbaq umumnya halal di Mekkah, jadi tidak perlu khawatir.

7. Saleeg

Saleeg adalah bubur nasi gurih khas wilayah Hijaz, Arab Saudi barat (termasuk Mekkah dan Madinah). Sering dijuluki “risotto putih” versi Arab.

  • Deskripsi: Saleeg dibuat dari beras Mesir atau beras berbutir pendek, dimasak perlahan dalam kaldu daging (ayam/kambing) dan susu hingga sangat lembut dan kental seperti bubur. Setelah matang, teksturnya creamy, rasanya gurih dari kaldu dan susu. Disajikan dengan potongan daging rebus/panggang di atasnya, kadang dilengkapi saus tomat atau mentega leleh.
  • Rasa: Lembut, gurih, sangat menghangatkan. Aroma kaldu dan susu berpadu harmonis, memberikan rasa yang nyaman. Dagingnya empuk karena dimasak lama.
  • Tempat Menemukan: Saleeg adalah hidangan rumahan yang juga tersedia di restoran tradisional, terutama yang menyajikan kuliner khas Hijazi. Mungkin tidak semudah menemukan nasi mandi atau shawarma, namun banyak restoran enak di Mekkah dan Madinah yang menyajikan hidangan otentik ini.

Baca juga: Rekomendasi Hotel Bintang 5 Dekat Masjidil Haram untuk Kenyamanan Umroh/Haji

Saleeg mengenyangkan dan cocok dinikmati saat cuaca dingin atau sebagai makanan penenang setelah beraktivitas. Ini menunjukkan sisi lain kuliner Arab Saudi, yang tidak selalu tentang nasi berbumbu kuat.

Tips mencari makanan halal saat umroh atau haji, jika ingin mencoba Saleeg, carilah restoran yang spesifik menyajikan masakan Hijazi. Harga makanan Mekkah dan Madinah untuk Saleeg bervariasi tergantung restoran dan porsi.

Tips Praktis Mencicipi Kuliner Lokal Saat Haji dan Umroh

Menjelajahi kuliner lokal di tengah padatnya jadwal ibadah memerlukan beberapa penyesuaian agar pengalaman Anda tetap nyaman dan berkesan. Berikut beberapa tips umum yang bisa Anda terapkan:

  1. Alokasikan Waktu dengan Bijak: Ingat, prioritas utama adalah ibadah. Manfaatkan waktu luang di sela-sela jadwal ibadah, misalnya setelah Ashar menjelang Maghrib, setelah Isya, atau pagi hari setelah Dhuha. Hindari kegiatan kuliner yang mengganggu waktu salat berjamaah atau ibadah penting lainnya.
  2. Cari di Sekitar Penginapan dan Masjid: Restoran dan tempat makan halal di Mekkah dan Madinah banyak tersebar di sekitar area penginapan jamaah serta kompleks Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Ini memudahkan Anda mencari makan tanpa perlu bepergian jauh. Carilah rekomendasi tempat makan yang mudah diakses dari lokasi Anda.
  3. Perhatikan Kebersihan Tempat: Saat memilih tempat makan, terutama warung atau kios pinggir jalan, utamakan kebersihannya. Pilih tempat yang terlihat rapi, penyajiannya bersih, dan ramai pembeli. Tempat yang ramai biasanya memiliki perputaran makanan cepat, menandakan kesegaran dan kualitas.
  4. Jangan Ragu Bertanya: Jika Anda memiliki alergi atau kekhawatiran tertentu, tanyakan langsung kepada penjual mengenai bahan atau cara pengolahan. Meskipun mayoritas makanan di sini halal, bertanya bisa menambah keyakinan. Muthawif juga bisa menjadi sumber rekomendasi yang sangat membantu.
  5. Coba Porsi Kecil atau Berbagi: Jika ragu dengan selera atau ingin mencoba berbagai hidangan, pesan porsi kecil jika tersedia atau ajak teman serombongan untuk berbagi. Ini memungkinkan Anda mencicipi lebih banyak variasi tanpa terlalu kenyang.
  6. Siapkan Uang Tunai: Untuk pembayaran di warung atau kios kecil, uang tunai dalam pecahan kecil lebih praktis dan disukai.
  7. Manfaatkan Waktu Senggang: Seperti yang disebutkan sebelumnya, selain makanan yang disediakan oleh penyelenggara (seperti Albahjah Travel bagi jamaah Bandung), gunakan waktu luang Anda untuk petualangan rasa ini.
  8. Jaga Kesehatan Tubuh: Cicipi makanan baru secukupnya. Pastikan Anda minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, terutama setelah menyantap hidangan kaya rempah. Perhatikan kondisi tubuh Anda.

Baca juga: SIM Card & Internet Haji Umroh Bandung: Panduan Lengkap

Mencicipi kuliner lokal saat Haji dan Umroh bukan sekadar memenuhi kebutuhan perut, melainkan juga membuka diri pada pengalaman baru, berinteraksi dengan budaya lokal (meski singkat), dan memperkaya perjalanan spiritual Anda dengan sentuhan rasa autentik dari Tanah Suci. Menemukan tempat makan enak dan murah memerlukan sedikit eksplorasi, namun pengalaman yang didapat akan sangat berharga. Ada banyak pilihan, mulai dari makanan berat hingga jajanan khas dan minuman ikonik.

Memahami tips mencari makanan halal saat Umroh atau Haji juga fundamental untuk memastikan kelancaran ibadah. Syukurlah, di Arab Saudi, mayoritas makanan yang tersedia secara umum sudah terjamin kehalalannya sesuai syariat.

Kesimpulan

Perjalanan Haji dan Umroh adalah momen spiritual yang sangat berharga, sekaligus kesempatan untuk merasakan keindahan budaya Arab Saudi. Kuliner menjadi jembatan yang luar biasa untuk menjelajahi kekayaan budaya tersebut. Dari hidangan nasi rempah yang menggugah selera seperti Nasi Mandi, Kabsa, dan Biryani Arab, hingga jajanan gurih renyah seperti Shawarma dan Falafel, camilan sehat seperti kurma, hidangan manis yang memanjakan lidah seperti Luqaimat dan Kunafa, hingga minuman penghangat dan penyegar seperti Qahwa dan Sobia, setiap hidangan menawarkan cerita dan cita rasa unik.

Bagi jamaah Haji dan Umroh, khususnya dari Bandung, sangat disarankan memanfaatkan waktu luang untuk mencoba kuliner lokal. Ini akan menambah dimensi baru pada perjalanan spiritual Anda, membawa pulang kenangan rasa yang tak terlupakan dari Tanah Suci. Selalu prioritaskan ibadah, namun jangan ragu bereksplorasi kuliner dengan tetap memperhatikan kebersihan dan kehalalan.

Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dalam berburu kuliner halal di Mekkah dan Madinah. Nikmati setiap momen di Tanah Suci, baik dalam ibadah maupun petualangan rasa Anda. Semoga perjalanan ibadah Anda penuh berkah dan lancar.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai persiapan dan paket perjalanan Haji serta Umroh yang amanah, Anda bisa mengunjungi website penyedia layanan terpercaya yang dapat membantu mewujudkan impian ibadah Anda. Pelajari lebih lanjut tentang paket Haji dan Umroh Albahjah Travel di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share Artikel :

Hubungi kami di : tel:+6287720483888

Kirim email ke kamialbarjah@gmail.com