Kumpulan Doa Haji Umroh Mustajab untuk Jamaah Bandung

Bagi setiap Muslim, menunaikan ibadah Haji dan Umroh adalah panggilan suci yang didamba. Perjalanan menuju Baitullah dan kota suci Madinah bukanlah sekadar perjalanan fisik, melainkan ziarah spiritual yang mendalam. Di antara rukun dan wajib yang harus dilaksanakan, doa memiliki peran yang sangat sentral. Doa adalah ruh ibadah, sarana komunikasi langsung seorang hamba dengan Rabbnya, tempat mencurahkan segala harapan, permohonan ampunan, dan syukur. Terlebih lagi, Tanah Suci Makkah dan Madinah dipenuhi dengan tempat-tempat mustajab, di mana doa lebih diijabah oleh Allah SWT.

Baca juga: Keutamaan Haji Umroh Bandung: Raih Pahala Besar dan Surga

Khususnya bagi Anda, jamaah Haji Umroh Bandung, mempersiapkan diri dengan bekal pengetahuan tentang doa-doa penting dan mustajab selama perjalanan ibadah adalah kunci untuk meraih kekhusyukan dan memaksimalkan setiap momen berharga di sana. Artikel ini hadir sebagai panduan doa umroh dan haji yang komprehensif, mengumpulkan kumpulan doa umroh bandung dan haji yang sangat dianjurkan, lengkap dengan teks Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan maknanya. Memahami dan mengamalkan doa-doa ini akan sangat membantu Anda, para jamaah dari Bandung, untuk menjalani ibadah dengan lebih mantap dan penuh makna.

Baca juga: Tips Lengkap Persiapan Haji Umroh Bandung Optimal

Pentingnya Doa dalam Ibadah Haji dan Umroh

Ibadah Haji dan Umroh adalah serangkaian ritual yang telah ditetapkan syariat, namun substansi terdalamnya adalah penyerahan diri total kepada Allah SWT. Doa adalah manifestasi dari penyerahan diri itu. Di Tanah Suci, setiap langkah, setiap tempat, setiap waktu memiliki keutamaannya masing-masing, dan banyak di antaranya merupakan waktu-waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda, "Doa adalah inti ibadah." Di Makkah dan Madinah, di depan Ka’bah, di Multazam, di Arafah, di Raudhah, Anda berada di tempat-tempat yang paling mulia di sisi Allah.

Bagi jamaah Haji Umroh Bandung, yang mungkin telah mempersiapkan perjalanan ini dengan penuh perjuangan dan harapan, kesempatan untuk berada di Tanah Suci adalah anugerah tak ternilai. Memanfaatkan setiap detik untuk berdoa adalah cara terbaik untuk memohon segala kebaikan dunia dan akhirat, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan meraih keridhaan-Nya. Mengenal dan memahami doa haji umroh bandung yang sesuai dengan setiap tahapan ibadah akan membantu Anda lebih fokus dan terhubung dengan Allah SWT. Jangan biarkan momen-momen emas ini berlalu tanpa permohonan yang tulus.

Selanjutnya, mari kita telaah doa-doa kunci yang dapat Anda panjatkan, dimulai dari niat ihram hingga ziarah di Madinah.

Doa Saat Memulai Ihram dan Membaca Talbiyah

Ihram adalah permulaan dari rangkaian ibadah Haji atau Umroh, ditandai dengan niat di miqat yang telah ditentukan dan mengenakan pakaian ihram. Momen niat ini sangat krusial karena merupakan janji seorang hamba kepada Allah untuk memulai ibadah suci. Saat berniat, hadirkanlah hati dan kesungguhan untuk memenuhi panggilan-Nya.

Setelah berniat, dianjurkan membaca doa sebagai bentuk penyerahan diri dan permohonan kemudahan dalam menjalankan ibadah. Berikut adalah contoh doa niat umroh atau haji yang bisa dibaca:

Doa Niat Umroh/Haji:

Teks Arab:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أُرِيدُ الْعُمْرَةَ (أَوِ الْحَجَّ) فَيَسِّرْهَا لِي وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي

Transliterasi Latin:

Allahumma inni uridul ‘Umrata (atau al-Hajja) fayassirha lii wa taqabbalhaa minni.

Terjemahan/Makna:

Ya Allah, sesungguhnya aku hendak melaksanakan ibadah Umroh (atau Haji), maka mudahkanlah untukku dan terimalah dariku.

Setelah berniat dan mengenakan pakaian ihram, disunnahkan membaca Talbiyah. Talbiyah adalah seruan atau sahutan atas panggilan Allah, ungkapan persaksian atas keesaan-Nya, dan penafian segala bentuk sekutu bagi-Nya. Membaca Talbiyah dengan suara keras (bagi laki-laki) dan lirih (bagi perempuan) akan menggugah jiwa dan meningkatkan kekhusyukan. Talbiyah dibaca sejak niat ihram sampai tiba di Baitullah (untuk Umroh) atau sampai melempar jumrah Aqabah pada hari Nahr (untuk Haji).

Bacaan Talbiyah:

Teks Arab:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكُ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Transliterasi Latin:

Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, innal hamda wanni’mata laka wal mulk, laa syarika lak.

Terjemahan/Makna:

Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kekuasaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.

Perbanyaklah membaca Talbiyah ini dengan penuh penghayatan sepanjang perjalanan menuju Makkah. Ini adalah salah satu bentuk dzikir dan doa yang sangat dianjurkan dalam keadaan ihram.

Doa Saat Memasuki Kota Makkah dan Melihat Ka’bah

Memasuki Kota Makkah Al-Mukarramah adalah momen yang penuh keharuan bagi setiap Muslim. Ini adalah tanah kelahiran Nabi Muhammad SAW, tempat berdirinya Ka’bah, kiblat seluruh umat Islam. Saat pertama kali menjejakkan kaki di kota suci ini, hati akan dipenuhi rasa syukur dan takjub. Dianjurkan untuk membaca doa saat memasuki kota Makkah, memohon keberkahan dan perlindungan.

Doa Saat Memasuki Kota Makkah:

Teks Arab:

اَللَّهُمَّ هَذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَهَرِّمْ لَحْمِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ، وَأَمِّنِّيْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْلِيَائِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ

Transliterasi Latin:

Allahumma hadza Haramuka wa Amnuka faharrim lahmi wabasyari ‘alan naari wa aminnii min ‘adzabika yauma tab’atsu ‘ibadaka waj’alni min awliyaa-ikal muqarrabin.

Terjemahan/Makna:

Ya Allah, ini adalah tanah haram-Mu dan tempat aman-Mu. Maka haramkanlah daging dan kulitku dari api neraka, amankanlah aku dari azab-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu, dan jadikanlah aku termasuk wali-wali-Mu yang didekatkan (kepada-Mu).

Momen yang tak kalah mengharukan dan merupakan waktu mustajab untuk berdoa adalah saat pertama kali mata memandang Ka’bah Al-Musyarrafah. Di hadapan Baitullah, luapkanlah segala perasaan, panjatkanlah segala permohonan dengan penuh keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.

Doa Saat Pertama Kali Melihat Ka’bah:

Teks Arab:

اَللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَبِرًّا

Transliterasi Latin:

Allahumma zid hadzal baita tasyriifan wata’dzhiiman watakriiman wamahaabatan, wazid man syarrafahu wakaramahu mimman hajjahu awi’tamarahu tasyriifan wata’dzhiiman watakriiman wabirra.

Terjemahan/Makna:

Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kewibawaan pada Baitullah ini. Dan tambahkanlah pada orang yang memuliakan dan menghormatinya dari kalangan orang yang berhaji atau berumroh, kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kebaikan.

Selain doa di atas, pada saat pertama kali melihat Ka’bah, juga sangat dianjurkan untuk membaca puji-pujian bagi Allah dan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, serta memanjatkan doa apa saja yang diinginkan, karena momen ini termasuk salah satu waktu mustajab untuk berdoa.

Kumpulan Doa Saat Tawaf di Sekitar Ka’bah

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Tawaf merupakan salah satu rukun dalam ibadah Haji dan Umroh. Setiap putaran Tawaf memiliki keutamaannya, dan di setiap putaran, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Ada doa khusus yang dibaca di awal, di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, dan ada pula doa yang bisa dibaca secara umum di setiap putaran atau doa pribadi sesuai hajat.

Berikut adalah kumpulan doa umroh lengkap yang dibaca saat Tawaf:

Baca juga: Manasik Haji Umroh di Bandung: Panduan Penting Calon Jamaah

Doa Memulai Tawaf (di Hajar Aswad)

Saat memulai putaran pertama, berdiri menghadap Ka’bah di dekat Hajar Aswad (atau sejajar dengannya jika tidak memungkinkan mendekat), niat Tawaf, dan dianjurkan membaca:

Teks Arab:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ إِيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Transliterasi Latin:

Bismillahi wallahu akbar. Allahumma imanan bika, watasdiqan bikitabika, wawafaan bi’ahdika, wattiba’an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam.

Terjemahan/Makna:

Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (aku memulai tawaf ini) karena iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji-Mu, dan mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad SAW.

Doa Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad

Ini adalah salah satu titik paling mustajab untuk berdoa saat Tawaf. Doa yang paling terkenal dan sangat dianjurkan untuk dibaca di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad adalah doa sapu jagat:

Teks Arab:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Transliterasi Latin:

Rabbanaa aatina fid dunyaa hasanah, wafil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar.

Terjemahan/Makna:

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Perbanyaklah doa ini di setiap putaran saat melintasi area antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Namun, di sepanjang putaran Tawaf lainnya, Anda bebas membaca doa tawaf lainnya, dzikir, atau doa pribadi sesuai hajat.

Doa Umum Setiap Putaran Tawaf

Tidak ada doa khusus yang diwajibkan untuk setiap putaran Tawaf selain doa antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Namun, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, atau memanjatkan doa-doa yang baik. Intinya adalah mengisi waktu Tawaf dengan ketaatan dan permohonan kepada Allah.

Contoh doa atau dzikir umum yang bisa dibaca di setiap putaran (selain antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad):

Teks Arab:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Transliterasi Latin:

Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar walaa hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim.

Terjemahan/Makna:

Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Doa Setelah Selesai Tawaf

Setelah menyelesaikan tujuh putaran Tawaf, disunnahkan mendatangi Multazam (area antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah) untuk berdoa jika memungkinkan, atau berdoa di tempat lain di sekitar Ka’bah, misalnya di belakang Maqam Ibrahim. Momen ini juga termasuk waktu mustajab.

Contoh Doa Setelah Tawaf (di Multazam atau sekitarnya):

Doa di Multazam sangat mustajab. Panjatkanlah doa apa saja yang menjadi hajat Anda dengan penuh harap dan keyakinan. Salah satu doa yang bisa dibaca adalah:

Teks Arab:

اَللَّهُمَّ يَا رَبَّ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ أَعْتِقْ رِقَابَنَا وَرِقَابَ آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَإِخْوَانِنَا وَأَوْلاَدِنَا مِنَ النَّارِ، يَا ذَا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ وَالْفَضْلِ وَالْمَنِّ وَالْعَطَاءِ وَالْإِحْسَانِ. اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ.

Transliterasi Latin:

Allahumma ya Rabbal Baitil ‘Atiq, a’tiq riqaabanaa wariqaaba aabaa-inaa wa ummahaatinaa wa ikhwaaninaa wa awlaadinaa minan naari, yaa Dzal Juudi wal Karami wal Fadhli wal Manni wal ‘Athaa-i wal Ihsan. Allahumma ahsin ‘aaqibatana fil umuuri kullihaa wa ajirna min khizyid dunyaa wa ‘adzaabil aakhirah.

Terjemahan/Makna:

Ya Allah, Wahai Tuhan pemilik Baitullah yang mulia, bebaskanlah diri kami, bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, saudara-saudara kami, dan anak-anak kami dari api neraka, Wahai Dzat yang Maha Pemurah, Maha Mulia, Maha Pemberi Karunia, Maha Pemberi Nikmat, Maha Pemberi Anugerah, dan Maha Pemberi Kebaikan. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik kesudahan bagi kami dalam segala urusan, dan selamatkanlah kami dari kehinaan di dunia dan azab di akhirat.

Doa di Belakang Maqam Ibrahim

Setelah Tawaf, disunnahkan shalat sunnah Tawaf dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim jika memungkinkan. Setelah shalat, dianjurkan berdoa di lokasi ini:

Doa Setelah Shalat Sunnah Tawaf:

Teks Arab:

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلاَنِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤَالِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلاَّ مَا كَتَبْتَ لِيْ وَرَضِّنِيْ بِمَا قَسَمْتَ لِيْ.

Transliterasi Latin:

Allahumma innaka ta’lamu sirri wa ‘alaaniyati faqbal ma’dzirati, wa ta’lamu haajatii fa’thinii su’aalii, wa ta’lamu maa fii nafsii faghfir lii dzunuubii. Allahumma inni as’aluka iimaanan yubasyiru qalbii, wa yaqiinan shaadiqan hattaa a’lama annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii, wa radhdhinii bimaa qasamta lii.

Terjemahan/Makna:

Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui rahasiaku dan yang terang-terangan bagiku, maka terimalah penyesalanku (pengakuan dosaku). Engkau mengetahui hajatku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau mengetahui apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keimanan yang menyentuh hatiku, dan keyakinan yang benar hingga aku mengetahui bahwa tidak akan menimpaku kecuali apa yang Engkau tetapkan bagiku, dan jadikanlah aku ridha terhadap apa yang Engkau berikan kepadaku.

Berdoa di Tempat Mustajab: Multazam dan Hijr Ismail

Di dalam Masjidil Haram, terdapat beberapa lokasi yang memiliki keutamaan luar biasa sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Dua di antaranya adalah Multazam dan Hijr Ismail. Jamaah Haji Umroh Bandung dianjurkan untuk berusaha memanfaatkan kesempatan berdoa di tempat-tempat ini.

Berdoa di Multazam

Multazam adalah dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Ini adalah tempat di mana doa sangat mustajab, sebagaimana disebutkan dalam riwayat. Banyak jamaah berusaha keras untuk bisa mencapai Multazam, menempelkan dada, wajah, dan tangan mereka ke dinding Ka’bah sambil menangis dan memanjatkan doa. Jika tidak memungkinkan karena terlalu ramai, berdoa menghadap Multazam dari jarak jauh pun insya Allah keutamaannya tetap besar.

Tidak ada doa khusus yang ditetapkan secara saklek untuk dibaca di Multazam. Doa apapun yang baik, tulus dari hati, dan sesuai dengan syariat sangat dianjurkan. Anda bisa memohon ampunan dosa, kemudahan urusan, kesehatan, rezeki yang berkah, kebahagiaan dunia akhirat, serta memohon agar diterima ibadah Haji/Umroh Anda. Doa setelah Tawaf yang disebutkan sebelumnya juga sangat sesuai dibaca di sini.

Berikut contoh doa yang bisa dipanjatkan:

Contoh Doa di Multazam:

Teks Arab:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ جِئْتُ إِلَيْكَ بِذُنُوْبٍ كَثِيْرَةٍ وَأَعْمَالٍ سَيِّئَةٍ وَهَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ النَّارِ، فَاغْفِرْ لِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Transliterasi Latin:

Allahumma inni ‘abduka wabnu ‘abdika, ji’tu ilaika bidzunuubin katsiirah wa a’maalin sayyi-ah, wa hadzaa maqaamul ‘aa’idzi bika minan naar, faghfirlii innaka antal Ghafuurur Rahiim.

Terjemahan/Makna:

Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu dan anak hamba-Mu, aku datang kepada-Mu dengan dosa-dosa yang banyak dan amal perbuatan yang buruk, dan ini adalah tempat orang yang memohon perlindungan kepada-Mu dari neraka. Maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Juga, jangan lupakan doa di multazam untuk kedua orang tua, keluarga, guru, sahabat, dan seluruh umat Muslim.

Berdoa di Hijr Ismail

Hijr Ismail adalah area setengah lingkaran yang berada di sisi utara Ka’bah, dibatasi oleh tembok rendah. Area ini sebenarnya termasuk dalam bagian Ka’bah itu sendiri. Melaksanakan shalat atau berdoa di dalam Hijr Ismail seolah-olah shalat atau berdoa di dalam Ka’bah. Ini juga merupakan tempat yang sangat mustajab untuk berdoa.

Sama seperti Multazam, tidak ada doa khusus yang diwajibkan di Hijr Ismail. Anda bisa memanjatkan doa apa saja yang terbaik bagi diri Anda dan orang lain. Manfaatkan waktu ini untuk memohon ampunan, hidayah, keteguhan iman, dan segala kebaikan. Shalat sunnah dua rakaat di dalam Hijr Ismail sangat dianjurkan jika memungkinkan.

Ketika berdoa di Hijr Ismail, rasakan kedekatan dengan Baitullah, dan panjatkan doa dengan penuh kekhusyukan. Ingatlah bahwa Nabi Ismail AS dan ibundanya, Hajar, dimakamkan di area ini atau di dekatnya menurut sebagian riwayat, menambah nilai sejarah dan spiritual tempat ini.

Contoh Doa Singkat di Hijr Ismail:

Teks Arab:

رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ

Transliterasi Latin:

Rabbi ij’alnii muqiimash shalaati wamin dzurriyyatii, Rabbanaa wataqabbal du’aa’, Rabbanaghfirlii waliwaalidayya walilmu’miniina yauma yaquumul hisaab.

Terjemahan/Makna:

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari Kiamat). (QS. Ibrahim: 40-41)

Ini adalah salah satu doa Nabi Ibrahim AS yang sangat relevan dipanjatkan di tempat yang erat kaitannya dengan beliau.

Doa Selama Pelaksanaan Sa’i antara Safa dan Marwah

Sa’i adalah berjalan atau berlari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah. Sa’i adalah rukun dalam ibadah Haji dan Umroh, mengenang kembali perjuangan Siti Hajar mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS. Di antara Bukit Safa dan Marwah, terdapat area yang ditandai dengan lampu hijau (disebut Al-Milain Al-Akhdarain) di mana jamaah laki-laki disunnahkan berlari kecil, sementara perempuan berjalan biasa. Sepanjang Sa’i, dianjurkan memperbanyak doa dan dzikir.

Berikut adalah doa sai yang bisa dibaca:

Doa Saat Mendekati Bukit Safa

Ketika mendekati Bukit Safa, dianjurkan membaca:

Teks Arab:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ. أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ.

Transliterasi Latin:

Innash Shafa wal Marwata min sya’aa-irillaah. Faman hajjal baita awi’tamara falaa junaaha ‘alaihi ayyaththawwafa bihimaa. Wa man tathawwa’a khayran fa-innallaaha syaakirun ‘aliim. Abda-u bimaa bada-allaahu bih.

Terjemahan/Makna:

Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumroh, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 158). Aku memulai dengan apa yang Allah mulai dengannya.

Doa di Atas Bukit Safa dan Marwah

Setiap kali tiba di puncak Safa dan Marwah, menghadaplah ke arah Ka’bah, angkat tangan setinggi bahu (seperti berdoa), dan baca doa atau dzikir. Dianjurkan membaca takbir tiga kali (Allahu Akbar) dan tahlil tiga kali (Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qadiir), diikuti dengan doa.

Dzikir dan Doa di Atas Safa/Marwah:

Teks Arab:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ.

Transliterasi Latin:

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wahazamal ahzaaba wahdah.

Terjemahan/Makna:

Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Dia menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan golongan-golongan (yang memusuhi Islam) sendirian.

Setelah membaca dzikir ini tiga kali, panjatkanlah doa pribadi apa saja yang Anda inginkan, kemudian ulangi dzikir dan doa ini sebanyak tiga kali di atas Safa dan Marwah pada setiap putaran.

Doa Saat Berjalan/Berlari antara Safa dan Marwah

Di sepanjang lintasan Sa’i, tidak ada doa khusus yang harus dibaca secara berulang. Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, atau memanjatkan doa-doa pribadi. Ini adalah waktu yang baik untuk merenungi perjuangan Siti Hajar dan memohon keteguhan iman, kesabaran, dan pertolongan Allah dalam menghadapi cobaan hidup. Bacalah doa di bukit safa dan Marwah serta doa pribadi Anda dengan penuh harap.

Anda bisa membaca doa umum seperti:

Teks Arab:

رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ

Transliterasi Latin:

Rabbighfir warham innaka antal A’azzul Akram.

Terjemahan/Makna:

Ya Tuhanku, ampunilah dan rahmatilah, sesungguhnya Engkau Maha Mulia lagi Maha Pemurah.

Atau doa-doa lain dari Al-Qur’an dan Hadits, serta doa-doa yang berasal dari lubuk hati Anda.

Puncak Ibadah Haji: Doa Saat Wukuf di Arafah

(Catatan: Bagian ini khusus untuk jamaah yang menunaikan ibadah Haji. Jika Anda hanya melaksanakan Umroh, lewati bagian ini, namun tetap penting untuk diketahui keutamaan hari Arafah.)

Wukuf di Arafah adalah inti dari ibadah Haji. Rasulullah SAW bersabda, "Haji adalah Arafah." Momen ini adalah waktu yang paling mustajab untuk berdoa sepanjang tahun, lebih utama dari malam Lailatul Qadar sekalipun menurut sebagian ulama. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jutaan jamaah Haji berkumpul di Padang Arafah, dari tergelincir matahari hingga terbenam. Ini adalah "Hari Arafah", hari di mana Allah SWT turun ke langit dunia, membanggakan hamba-hamba-Nya di hadapan para malaikat, dan mengampuni dosa-dosa mereka.

Di Arafah, seluruh konsentrasi diarahkan untuk berdzikir, beristighfar, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak doa. Tinggalkan segala urusan dunia, fokuslah hanya kepada Allah SWT. Ini adalah kesempatan emas untuk memohon segala sesuatu, mulai dari ampunan dosa masa lalu dan masa depan, rahmat, hidayah, hingga kebaikan dunia dan akhirat. Menangislah dalam doa, tunjukkan kerendahan diri di hadapan Sang Pencipta.

Doa Terbaik Saat Wukuf di Arafah:

Rasulullah SAW bersabda, "Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah, dan sebaik-baik apa yang aku ucapkan dan para nabi sebelumku adalah:

Teks Arab:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Transliterasi Latin:

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Terjemahan/Makna:

Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Perbanyaklah dzikir dan doa ini di Arafah. Namun, jangan batasi diri hanya pada dzikir ini. Panjatkanlah semua doa wukuf pribadi Anda, memohon dengan sungguh-sungguh apa pun yang Anda harapkan. Momen ini adalah waktu paling mustajab, jangan sia-siakan. Ingatlah untuk berdoa juga untuk seluruh keluarga, sahabat, dan umat Islam di seluruh dunia.

Doa Saat Mabit di Muzdalifah dan Melontar Jumrah di Mina

(Catatan: Bagian ini juga khusus untuk jamaah Haji)

Setelah Wukuf di Arafah hingga terbenam matahari, jamaah Haji bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit (menginap) dan mengumpulkan kerikil. Di Muzdalifah, jamaah melaksanakan shalat Maghrib dan Isya secara jamak takdim. Meskipun bukan tempat utama untuk berdoa seperti Arafah, waktu mabit di Muzdalifah dan waktu setelah shalat di sana juga termasuk waktu yang baik untuk berdoa.

Doa Setelah Mengumpulkan Kerikil di Muzdalifah

Setelah mengumpulkan kerikil (sebanyak 49 atau 70 butir, tergantung hari melontar), sebagian ulama menganjurkan membaca doa singkat:

Teks Arab:

اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ وَاجْعَلْ حَجّاً مَبْرُوْرًا وَسَعْياً مَشْكُوْرًا وَذَنْباً مَغْفُوْرًا

Transliterasi Latin:

Allahumma taqabbal minni waj’al hajjan mabrura wa sa’yan masykura wa dzanban maghfura.

Terjemahan/Makna:

Ya Allah, terimalah (ibadah) dariku, dan jadikanlah haji yang mabrur, sa’i yang disyukuri, dan dosa yang diampuni.

Doa Saat Melontar Jumrah

Setelah Mabit di Muzdalifah, jamaah bergerak ke Mina untuk melontar jumrah sebagai simbol memerangi syaitan. Saat melontar setiap kerikil ke Jamratul Aqabah (pada 10 Dzulhijjah) atau ketiga jumrah (pada hari Tasyriq, 11-13 Dzulhijjah), dianjurkan membaca:

Teks Arab:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَغْمًا لِلشَّيْطَانِ وَرِضًا لِلرَّحْمَنِ

Transliterasi Latin:

Bismillahi wallahu akbar, raghman lisy-syaithan wa ridhan lir Rahman.

Terjemahan/Makna:

Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, sebagai kehinaan bagi syaitan dan keridhaan bagi (Allah) Yang Maha Pengasih.

Setelah melontar di Jumrah Ula dan Wustha pada hari Tasyriq, disunnahkan berhenti sejenak, menghadap kiblat, dan memanjatkan doa dengan khusyuk. Ini adalah momen yang baik untuk memohon perlindungan dari godaan syaitan dan memohon kekuatan iman. Tidak ada doa khusus yang diwajibkan, panjatkanlah doa pribadi Anda.

Doa Setelah Mencukur Rambut (Tahallul Awal)

Setelah melontar Jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah dan menyembelih hadyu (bagi yang wajib), jamaah melaksanakan tahallul awal dengan mencukur atau memendekkan rambut. Setelah tahallul, sebagian larangan ihram diperbolehkan. Dianjurkan berdoa setelah mencukur rambut sebagai tanda syukur:

Teks Arab:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِكُلِّ شَعْرَةٍ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Transliterasi Latin:

Allahummaj’al likulli sya’ratin nuran yaumal qiyaamah.

Terjemahan/Makna:

Ya Allah, jadikanlah setiap helai rambut (yang dicukur) cahaya bagiku pada hari Kiamat.

Ini adalah doa haji yang menyertai tahapan akhir dari puncak ibadah Haji.

Ziarah di Madinah: Doa di Masjid Nabawi dan Raudhah

Meskipun bukan termasuk rukun atau wajib Haji/Umroh, mengunjungi Kota Madinah dan Masjid Nabawi adalah sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan luar biasa. Di Madinah, jamaah dapat merasakan ketenangan dan kedamaian di kota yang menjadi tempat hijrah dan wafatnya Rasulullah SAW. Memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi memiliki pahala yang berlipat ganda.

Doa Saat Memasuki Masjid Nabawi

Ketika memasuki Masjid Nabawi, dianjurkan membaca doa masuk masjid dan shalawat kepada Nabi SAW:

Teks Arab:

بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ وَافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.

Transliterasi Latin:

Bismillaah, Allahumma shalli ‘alaa Muhammad. Allahummaghfir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatik.

Terjemahan/Makna:

Dengan nama Allah, ya Allah limpahkan shalawat atas Muhammad. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.

Doa di Raudhah

Raudhah adalah area yang terletak di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW di dalam Masjid Nabawi. Rasulullah SAW bersabda, "Antara rumahku dan mimbarku adalah taman di antara taman-taman surga (Raudhah)." Beribadah dan berdoa di Raudhah memiliki keutamaan yang besar. Area ini ditandai dengan karpet hijau, sementara area masjid lainnya menggunakan karpet merah.

Karena keterbatasan tempat dan banyaknya jamaah, masuk ke Raudhah memerlukan antrean dan kesabaran. Saat berada di dalamnya, manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk shalat sunnah (jika memungkinkan) dan memperbanyak doa. Segala doa baik yang dipanjatkan di Raudhah insya Allah sangat mustajab. Bacalah doa di raudhah dengan penuh keyakinan.

Tidak ada doa khusus yang diwajibkan di Raudhah. Anda bisa membaca doa apa saja. Contoh doa yang bisa dipanjatkan:

Contoh Doa di Raudhah:

Teks Arab:

رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

Transliterasi Latin:

Rabbi zidnii ‘ilman warzuqnii fahman waj’alnii minash shaalihiin. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhirah.

Terjemahan/Makna:

Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berilah aku pemahaman, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang saleh. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Prioritaskan doa-doa untuk kebaikan agama, keimanan, keluarga, dan ampunan dosa.

Memberi Salam di Makam Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar

Setelah beribadah di Masjid Nabawi, dianjurkan untuk mendatangi kompleks makam Rasulullah SAW dan dua sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq serta Umar bin Khattab RA, yang terletak di dekat Raudhah. Berilah salam dengan penuh adab.

Bacaan Salam di Makam Nabi Muhammad SAW:

Teks Arab:

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Transliterasi Latin:

Assalaamu ‘alaika yaa Rasuulallaah wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Terjemahan/Makna:

Salam sejahtera atasmu wahai Rasulullah, dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya.

Setelah memberi salam kepada Nabi SAW, bergeserlah sedikit ke kanan untuk memberi salam kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, lalu bergeser lagi untuk memberi salam kepada Umar bin Khattab RA. Bacalah doa ziarah madinah dengan menghadirkan hati dan adab yang mulia.

Bacaan Salam di Makam Abu Bakar Ash-Shiddiq:

Teks Arab:

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Transliterasi Latin:

Assalaamu ‘alaika yaa Abaa Bakrinish Shiddiiq wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Terjemahan/Makna:

Salam sejahtera atasmu wahai Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya.

Bacaan Salam di Makam Umar bin Khattab RA:

Teks Arab:

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا عُمَرَ الْفَارُوْقِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Transliterasi Latin:

Assalaamu ‘alaika yaa ‘Umaral Faaruuq wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Terjemahan/Makna:

Salam sejahtera atasmu wahai Umar Al-Faruq, dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya.

Setelah memberi salam kepada ketiga tokoh mulia ini, disunnahkan untuk mundur beberapa langkah dan berdoa menghadap kiblat (bukan makam). Ini adalah momen yang baik untuk memohon syafaat Nabi SAW (dengan izin Allah), mendoakan kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, dan umat Islam.

Panduan Doa dari Travel Umrah Bandung: Pentingnya Buku Saku Doa

Melaksanakan ibadah Haji atau Umroh di Tanah Suci adalah pengalaman yang luar biasa, tetapi juga bisa menantang, terutama di tengah keramaian dan perubahan jadwal. Mengingat semua doa, dzikir, dan tata cara di setiap tahapan ibadah bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang, apalagi saat kondisi fisik lelah atau pikiran terpecah oleh situasi di sekitar. Di sinilah pentingnya memiliki panduan praktis yang mudah diakses.

Banyak travel umrah bandung yang memahami kebutuhan jamaah mereka akan panduan yang ringkas dan akurat. Oleh karena itu, fasilitas seperti buku saku doa menjadi sangat berharga. Buku doa umroh atau haji ini biasanya berisi kumpulan doa-doa penting sesuai urutan pelaksanaan ibadah, dzikir, dan panduan praktis lainnya yang bisa dibawa ke mana saja.

Jamaah Haji Umroh Bandung biasanya dibekali buku panduan doa oleh travel umrah bandung mereka. Memiliki buku doa umroh ini memberikan rasa tenang, karena Anda memiliki referensi instan di tangan saat dibutuhkan, baik di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Arafah, Mina, atau tempat lainnya. Panduan doa ini membantu jamaah tetap fokus pada ibadah dan tidak bingung mencari bacaan yang tepat pada momen yang tepat. Ini adalah salah satu bentuk pelayanan yang menunjukkan perhatian travel terhadap aspek spiritual ibadah jamaahnya. Menggunakan panduan doa umroh yang disediakan travel dapat sangat membantu kelancaran dan kekhusyukan ibadah Anda di Tanah Suci.

Tips Mengoptimalkan Waktu Berdoa Selama Ibadah Haji dan Umroh

Selain mengetahui doa-doa spesifik di setiap tahapan ibadah, penting juga bagi jamaah Haji Umroh Bandung untuk memahami bagaimana mengoptimalkan setiap kesempatan yang ada untuk berdoa. Berikut beberapa tips doa umroh dan haji:

  • Identifikasi Waktu dan Tempat Mustajab: Selain tempat-tempat utama seperti Arafah, Multazam, Hijr Ismail, dan Raudhah, ingat juga waktu-waktu mustajab lainnya seperti antara adzan dan iqamah, setelah shalat fardhu, sepertiga malam terakhir, saat hujan, dan saat safar (perjalanan). Selama Haji dan Umroh, Anda akan sering berada dalam kondisi safar dan memiliki banyak waktu luang di sela-sela ritual.
  • Persiapkan Doa Pribadi: Pikirkan matang-matang apa saja yang ingin Anda mohon kepada Allah. Buat daftar doa pribadi, baik dalam bahasa Arab maupun bahasa Indonesia. Ini akan sangat membantu agar tidak kebingungan saat berada di tempat mustajab. Hafalkan doa-doa penting jika memungkinkan, atau siapkan catatan/buku saku.
  • Berdoa dengan Khusyuk dan Penuh Keyakinan: Hadirkan hati saat berdoa. Yakinlah bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Berdoalah dengan penuh kerendahan diri, mengakui kelemahan dan dosa-dosa di hadapan-Nya.
  • Perbanyak Istighfar dan Shalawat: Sebelum dan sesudah berdoa, perbanyaklah istighfar (memohon ampunan) dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ini adalah kunci pembuka doa dan tanda penghambaan yang tulus.
  • Jangan Ragu Berdoa dalam Bahasa Indonesia: Allah SWT memahami semua bahasa. Jika Anda kesulitan menghafal doa dalam bahasa Arab, berdoalah dalam bahasa Indonesia atau bahasa Sunda sekalipun. Yang terpenting adalah ketulusan hati dan pemahaman makna doa yang dipanjatkan.
  • Manfaatkan Waktu Tunggu: Saat antre masuk Raudhah, menunggu di bandara, di bus, atau di kamar hotel, gunakan waktu tersebut untuk berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Setiap momen di Tanah Suci adalah berharga.
  • Berdoa untuk Orang Lain: Selain untuk diri sendiri, perbanyaklah doa untuk kedua orang tua, pasangan, anak-anak, keluarga, guru, sahabat, pemimpin, dan seluruh kaum Muslimin. Mendoakan kebaikan untuk orang lain adalah amalan yang disukai Allah dan doa tersebut juga akan kembali kepada Anda.
  • Jaga Adab Berdoa: Berdoalah dengan suara yang tidak terlalu keras atau terlalu lirih (kecuali Talbiyah bagi laki-laki saat ihram), menghadap kiblat (jika memungkinkan di luar ritual spesifik), mengangkat tangan (pada waktu-waktu yang dianjurkan), dan hindari terburu-buru.

Penutup: Meraih Haji dan Umroh yang Mabrur dengan Doa

Perjalanan spiritual Haji dan Umroh adalah anugerah yang luar biasa. Membekali diri dengan pengetahuan tentang kumpulan doa haji umroh bandung dan memahami pentingnya doa di setiap tahapan ibadah adalah fondasi untuk meraih kekhusyukan dan ibadah yang mabrur. Doa adalah sarana utama kita untuk berkomunikasi dengan Allah, memohon pertolongan-Nya, dan mencurahkan segala isi hati di tempat-tempat yang paling dicintai-Nya.

Bagi Anda, jamaah Haji Umroh Bandung, persiapkanlah diri sebaik mungkin tidak hanya dari sisi fisik dan materi, tetapi yang terpenting adalah spiritual. Miliki panduan doa yang praktis, seperti buku doa umroh yang disediakan oleh travel umrah bandung Anda, dan hafalkan doa-doa penting sebisa mungkin. Manfaatkan setiap momen di Tanah Suci, setiap langkah Tawaf, setiap lintasan Sa’i, setiap hembusan nafas di Arafah, dan setiap detik di Raudhah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui doa.

Panjatkanlah doa mustajab dengan penuh keyakinan, kerendahan hati, dan harap. Mohon ampunan atas segala dosa, mohon kekuatan untuk istiqamah, mohon kebaikan di dunia dan akhirat, serta mohon agar seluruh rangkaian ibadah Haji atau Umroh Anda diterima oleh Allah dan menjadi Haji/Umroh yang mabrur.

Setelah kembali ke tanah air, jangan lupakan kebiasaan baik berdoa yang telah dibangun di Tanah Suci. Lanjutkan memanjatkan doa setelah umroh atau haji sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan agar keberkahan ibadah senantiasa menyertai kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT memudahkan perjalanan ibadah Anda, menerima amal ibadah, dan mengabulkan semua doa-doa terbaik Anda. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share Artikel :

Hubungi kami di : tel:+6287720483888

Kirim email ke kamialbarjah@gmail.com